Monday, December 15, 2008

'Cuti' Lagi...

Lama....

Entah ini yang ke berapa kalinya aku kembali mengalami fase 'cuti' menulis. Bukan karena tak ada ide. Kalau masalah ini, alhamdulillah ide terus mengalir. Namun sayang, banyaknya ide yang makin lama makin memenuhi volume otakku tidak diimbangi dengan 'kesempatan' atau waktu yang ada untukku menuangkan ide-ide ini. Duh... 

Tuesday, December 2, 2008

Salahkah aku?

Salahkah jika aku tidak mau orang lain tau siapa dan dari mana aku?

Salahkah jika aku selalu 'berpura-pura' netral?

Salahkah jika aku begini..??


SALAHLAH PEMIKIRANKU INI??

HARUSKAH AKU SEGERA MENGAKUI SIAPA AKU??

----

(Aku...

aku tak ingin orang memandang siapa dan darimana aku...

itu sangat tidak nyaman!!! aku merasa terkungkung dan terikat.. ak merasa tidak bebas!!

dan memang tak semua orang harus tau kan??

aku lebih suka jika orang melihat bagaimana aku...

melihat aku dari akhlakku.. bukan dari label yang telah menancap padaku!!!)

utakk atikkkk



Beberapa waktu yang lalu aku kangen membuka binderku sejak zaman aku SMP dulu trus aku menemukan coret-coretanku zaman kanak-kanak (waktu SMA maksudnya...) hehe...


Duh, aku masih bisa bikin kayak ginian lagi gak ya sekarang?? huikss...hehe, emang sih nggak bagus-bagus amat (maklum masih amatiran), tapi setidaknya aku yang dulu lebih hebat kali ya??hehe
Betewe ada yang bisa nebak gak tu bacanya apa??

Kuku panjang


“Mbak, boleh gak sih punya kuku panjang?” tanya seorang adikku.

“Hm...” aku tersenyum mendengar pertanyaan itu.

“Iya mbak, aku juga pernah dengar katanya gak boleh lho!” ujar adikku yang lain.

“Oh ya?” tanyaku.

“Iya mbak.. katanya tuh nanti di akhirat, kuku-kuku itu bakal mencakari wajah kita. Hiiyy... Bener ya Mbak?” jelasnya.

“Iya Mbak, gimana?” tanya yang lain panik.

“Hm, memang benar..” aku pun mulai menanggapi, “aku juga pernah dengar begitu. Aku agak lupa sih. Tapi yang jelas, beberapa waktu yang lalu aku kebetulan membaca buku tentang Fiqih Wanita. Nah kalau nggak salah, di dalam buku itu dijelaskan bahwa mempunyai kuku yang panjang itu tidak dianjurkan. Kenapa? Itu karena kuku panjang itu identik dengan kotor. Iya nggak? Hm, mungkin ada sih sebagian yang berdalih bahwa kuku panjang bisa tetap bersih kok dengan perawatan, medicure, pedicure, de-el-el. Tapi apakah itu bisa menjamin bahwa tidak ada satupun kotoran yang terselip di antara kuku-kuku kita?”

“Hm..” lanjutku, “mata kita memiliki keterbatasan. Ia tidak bisa melihat kotoran-kotoran berukuran mikro yang menempel di sela-sela kuku. Nah kan sayang tuh. Kita udah susah payah beribadah, shalat fardhu dilengkapi dengan shalat-shalat rawatibnya, lalu shalat sunnah Dhuha maupun Lail, tapi ternyata nggak diterima sama Allah hanya gara-gara ada kotoran najis yang menempel di tubuh kita. Na’udzubillah kan??”
“Jadi nggak boleh ya mbak manjangin kuku?”

“Hehe, bukannya nggak boleh, tapi tidak dianjurkan,” jelasku, “sebetulnya kalian nggak usah tanya boleh apa nggak. Dari penjelasanku tadi seharusnya kalian sudah bisa menyimpulkan sendiri kan? Dalam Islam, kebersihan adalah sebagian dari iman. Jadi ketika kita bisa menerapkan kebersihan, baik itu kebersihan lingkungan maupun kebersihan pribadi, insyaAllah akan ada manfaat yang luar biasa. Yakinkan diri kalian, bahwa keimanan kita pada Sang Khalik pasti akan membawa kebaikan.”

“Keindahan yang sesungguhnya bukan terletak pada seberapa panjang dan lancip kuku kita. Tapi keindahan adalah sesuatu yang muncul dari kebersihan. Jadi, jagalah selalu kebersihan kuku dan juga seluruh tubuh ini dengan sebaik-baiknya. Karena bersih itu indah. Karena kebersihan itu sebagian dari iman.”
Wallahu ‘alam bi showab.


27 November 2008 (21:16)

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh...

(Puji syukur kehadirat Allah yang masih memberikan nikmat iman dan Islam pada diri ini..)

Selamat datang di blogku yang mungkin hanya berisi secuil pemikiran dan ungkapan isi hati...

Sungguh, kebenaran datangnya hanya dari Allah. Adapun kesalahan datangnya murni dari diri ini. Untuk itu mohon masukan, kritik, dan sarannya serta mohon dimaafkan atas segala kesalahan. Terima kasih. Selamat menikmati. Semoga bermanfaat dan membawa berkah. Amin

(Mulakanlah dengan membaca Basmalah.... dan akhirilah dengan Hamdalah..)