Thursday, November 5, 2009

Duduk di Bangku Terdepan

Orang Indonesia itu kalau nonton konser biasanya pada berebut di bangku terdepan untuk biasa menatap lekat-lekat idolanya. Orang Indonesia juga paling hobi berebut antrian. Pokoknya harus paling duluan, di barisan terdepan, jatah paling banyak. Pun juga berlaku saat pemilihan pemimpin. Dimana semua orang dengan sok percaya diri berlomba-lomba mencari kekuasaan sebanyak-banyaknya dan kedudukan setinggi-setingginya, biar mendapat pelayanan seenak-enaknya dan mendapat duit sebanyak-banyaknya. UENAK TENAN!!! Eh tapi kok jarang ya ada orang Indonesia (dalam hal ini mahasiswa) yang berlomba-lomba duduk di bangku terdepan saat kuliah? Boro-boro bangku terdepan, bangku agak depan aja enggan. Kebanyakan justru siap ‘mengalah’ dan mempersilakan temannnya yang lain saja untuk duduk di depan, sementara ia sendiri rela ‘mengalah’ untuk duduk di bangku pualing pewe alias belakang. Jauh dari dosen, lepas dari pandangan dosen... Hm, 99% mahasiswa Indonesia seperti itu nggak si? Jujur aja deh.. Menurutku sih iya.. Hehe..

Kalau boleh mengaku, sebenarnya dulu aku juga seperti itu. Selalu menghindari bangku keramat, alias bangku paling depan. Keki deh duduk di depan dosen, gak bisa ngapa-ngapain. Kalau misalnya ditunjuk terus disuruh jawab pertanyaan ‘n gak bisa jawab kan malu banget. Mau ditaruh dimana nih muka.. (Halah...)

Suatu saat seorang kakak kelasku bercerita dengan miris tentang budaya salah orang Indonesia ini. Dia mengatakan bahwa mahasiswa di luar negeri justru memilih bangku-bangku terdepan. Mengapa? Tentu saja karena ilmu lah tujuan mereka. Bukan cuma sekedar ngabsen atau bukan untuk ngobrol sama temannya. Benar, mereka kuliah untuk menuntut ilmu. Bukan yang lain-lain. Kalau mau ngeceng ya bukan di kelas tempatnya, tuh di jalan raya sana!! (lho..) Bukan juga untuk ngobrol sama temen. Sayang banget gak sih, udah mahal-mahal bayar buat SKS.. eh tapinya di kelas cuma ngobrol aja kerjaannya.

Di lain kesempatan, ada juga temanku yang menceritakan sebuah pengalaman unik. Kasusnya bukan kuliah sih tapi seminar (apapun namanya sama aja, toh sama-sama bertujuan menuntut ilmu kan..??). Nah suatu ketika ada seminar internasional yang mempertemukan mahasiswa-mahasiswa antar negara. Kebetulan temanku yang orang Indonesia ini juga hadir sebagai peserta. Saat seminar sedang berlangsung, temanku dengan ramahnya mengajak kenalan teman sebelahnya yang entah dari negara mana aku lupa. Namun keramahan itu justru dibalas dengan kata-kata yang menusuk, “ Maaf, kenalannya nanti saja. Tolong jangan mengganggu, saya sedang mendengarnya kuliah. Terima kasih.” Ugh ngejleb, malu.. serasa ditimpa batu candi, serasa ditampar ombak laut selatan. Yah begitulah. Ajakan kenalan itu bukannya dianggap sebagai sesuatu yang menyenangkan tapi sebagai sesuatu yang MENGGANGGU!! Bayangkan...

Dari cerita-cerita itu, entah kenapa hatiku mulai tergerak untuk membuat perubahan dan berkomitmen, SELALU BERUSAHA DUDUK DI BANGKU PALING DEPAN DAN MENGHINDARI BANGKU BELAKANG. Alhamdulillah, aku lumayan berhasil menjalaninya. Apabila tak ada halangan yang berarti, insya Allah bangku terdepan adalah pilihanku. Tak peduli ada teman yang duduk di sampingku atau tidak. Bahkan bukan hal aneh jika aku duduk sendirian di bangku depan. Meskipun sejujurnya agak keki juga sih kalau duduk sendirian di depan gitu, hehe.. tapi biarlah, toh bukan sesuatu yang salah kan? Jadi duduk di bangku terdepan adalah tips paling ampuh untuk melatih kita fokus pada perkuliahan dan menghindari obrolan mubazir. Toh ngobrol bisa ditunda nanti kan?

Kalau dirasa-rasa sih, ada kalanya lebih menyenangkan kalau di kanan kiriku tidak ada orang. Rasanya lebih tenang dan bisa fokus menyimak penjelasan dari dosen. Bukan apa-apa sih, tapi dengan budaya orang Indonesia yang masih senang mengobrol kapan pun dan dimanapun, bisa-bisa aku nggak dengerin dosen karena larut dalam obrolan. Yah biar bagaimanapun aku adalah orang Indonesia, jadi biar sedikit, budaya-budaya orang Indonesia masih saja melekat dalam diriku. Apalagi semester ini, sejujurnya aku tak seistiqomah semester-semester sebelumnya. Aku mulai jarang duduk di bangku depan, karena.... (alasan dirahasiakan). Ah kalau bisa aku ingin kembali seperti dulu, duduk di paling depan. Tanpa mengobrol, fokus menyimak dosen...

Yah begitulah, jadi ngomong ngalor ngidul nih. Lama-lama malah curhat nih! Duh.. ya sudah lebih baik kuakhiri dulu. Tapi sebelum diakhiri, aku cuma ingin mengajak teman-teman semua untuk merenungi semua. Terserah teman-teman mau duduk di depan atau tetap memilih duduk di belakang. Semua terserah. Aku hanya menyampaikan saja apa yang menurutku baik. Toh baik menurutku belum tentu baik menurut semua kan? Oke, selamat memilih..


Selasa, 03 November 2009 (06:39)
_seseorang yang berusaha menjadi baik_

1 comment:

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh...

(Puji syukur kehadirat Allah yang masih memberikan nikmat iman dan Islam pada diri ini..)

Selamat datang di blogku yang mungkin hanya berisi secuil pemikiran dan ungkapan isi hati...

Sungguh, kebenaran datangnya hanya dari Allah. Adapun kesalahan datangnya murni dari diri ini. Untuk itu mohon masukan, kritik, dan sarannya serta mohon dimaafkan atas segala kesalahan. Terima kasih. Selamat menikmati. Semoga bermanfaat dan membawa berkah. Amin

(Mulakanlah dengan membaca Basmalah.... dan akhirilah dengan Hamdalah..)