Apa ada yang tau ini burung apa? Tadi pagi
burung itu tiba-tiba masuk ke dalam rumah. Jarang-jarang aku liat ada burung
kayak gini. Warnanya biru, cantik. Biasanya burung yang aku liat di sekitar
rumah warnanya berkisar antara item, coklat, belang item-coklat. Putih aja
jarang. Nah, kedatangan si tamu bertubuh biru mungil yang cantik ini cukup
menarik perhatian. Tapi di balik kecantikan warnanya, si burung ini ternyata
nggak manis banget pas terbang. Masa terbangnya sambil nabrak-nabrakin
benda-benda di sekitarnya? Haduh….
Oiya basa-basi memuji si burungnya udahan
deh. Intinya setelah si burung masuk ke dalam rumah, aku panik. Gimana caranya
ngusir burung itu keluar rumah? Kalau buat beberapa orang, mungkin it’s not a big deal. Tapi it’s a big deal for me and my
family. Kebetulan sebagian besar keluargaku nggak terlalu akrab dengan
binatang. Dengan kata lain, terganggu dengan adanya binatang masuk rumah. Atau
bentuk halus dari pernyataan “takut
binatang”. Haha…
Pagi itu, cuma ada aku dan satu orang adikku
di rumah. The first witness-nya tuh
aku. Begitu nyadar ada burung masuk, aku langsung masuk ke kamar. Sambil
memutar otak, aku kirim SMS ke adikku yang lagi ada di kamarnya.
“Ada
burung masuk, piye ki?”
Setelah menerima SMS-ku, si adik langsung ke
luar kamar. Aku pun bergabung dengannya. Sekali lagi kami harus bekerja sama
mengeluarkan binatang tak diundang itu ke luar rumah. (Sekitar seminggu sebelumnya kami juga berkolaborasi mengusir binatang
lain. Tapi belum aku tulis di blog sih. Besok deh insya Allah, menyusul yak!)
Nah, kami melakukan segala yang kami bisa. Pertama, menutup semua pintu kamar
dan ruangan, biar jangan sampai burungnya malah masuk kamar, ntar bakalan lebih
susah ngeluarinnya. Oke, lalu langkah selanjutnya apa ya? Sambil tetap siaga di
living room, kami terus menutar otak.
“Udah
diemin aja, nanti juga bakal keluar sendiri,”
komentar adikku.
“Iya
sih, tapi kapan? Kelamaan…”
jawabku sambil curi-curi kesempatan untuk mengabadikan si burung itu dalam
sebuah foto. Posisi si burung sedang ada di ruangan belakang.
Aha! Sepertinya
adikku berpikiran sama dengan apa yang sedang aku pikirkan. Dia segera menuju
halaman belakang, dan mencoba membuka pintu dari arah luar. Yes, pintu sudah terbuka. Posisi si
burung saat itu cukup dengan pintu tersebut. So, dalam perkiraan kami, si
burung pasti akan cepat keluar kalau pintu itu dibuka. Sekarang tinggal
menunggu waktu.
Dugaan kami benar. Nggak lama kemudian
burungnya terbang meninggalkan rumah kami…
Alhamdulillah, rumahku kembali damai….
^^v
Yogyakarta, January 22, 2013
Meina Fathimah
~an intermezzo story~
No comments:
Post a Comment