"Sering
dikasih harapan palsu alias di-PHP-in sama orang? Jangan galau, larilah ke
Allah. Karena cuma Allah yang nggak bakal kasih harapan palsu. Berharap banyak
sama orang lain bisa jadi bakal sering dikecewain, tapi kalo berharap sama
Allah sesering dan sebanyak apapun... percayalah, Dia nggak bakal ngecewain. Yakin
deh!"
Mungkin itulah sedikit kesimpulan yang bisa kuambil dari kejadian
beberapa waktu lalu. Ya, tempo hari Allah masih memberiku kesempatan untuk
kesekian kalinya melewati titik pergantian usia. Dua puluh lima tahun, usia
yang nggak bisa lagi dibilang muda.
Mendapatkan kado di hari ulang tahun memang bukan kewajiban dan nggak
ada dalilnya, hanya saja itu sudah menjadi tradisi. Well, tulisan ini nggak bermaksud ngebahas soal hukumnya merayakan
ulang tahun dan tetek bengeknya. Karena toh itu bukan kapasitasku. Tapi intinya,
di sini aku cuma mau bilang kalo dapet kado dari teman-teman. Horeee!! Haha, mau bilang gitu aja kok
repot.... :P
---
Surprise!!
Siang itu saat kubuka pintu kamar, beberapa teman berdiri di depan
sambil tersenyum aduhai memegang kue ulang tahun yang cantik bertuliskan "Happy
Birthdayメイちゃん". Duh, ngagetin aja... kirain
yang dateng bapak tukang pos yang sedang kutunggu-tunggu kedatangannya. I was deceived! XD Nggak lama setelah
itu aksi bar-bar berebut kue pun terjadi, hihi.
Huaaaa... kuenya enak banget!! Ternyata itu es krim. Duh terharu, nggak
nyangka mereka tau bener kalo aku
penggila makanan manis yang satu itu. Makasih yaa!! I luph you full!
|
Ice cream cake. Cantik kan? |
Setelah aksi berebut es krim mulai mereda, perlahan kulirik dua
buah bungkusan menggoda pemberian teman-teman. Kuraih keduanya dengan tangan
gemetaran dan jantung berdebar. Keringat dingin mulai membahasi dahi dan pelipis.
Lalu dengan tak sabaran kubuka bungkusnya sambil menebak-nebak isi di dalamnya.
(Warning! Tulisan ini penuh dengan
kelebayan dari penulis, berhati-hatilah! Haha.)
Dan....
Bola mataku membesar begitu kado pertama terbuka.
Sepatu?
Belum selesai keterkejutanku dengan kado pertama, aku kembali
dikejutkan dengan yang kedua.
Jaket?
Aku menelan ludah.
Sepatu
dan jaket.
Kenapa??
Leherku tercekat.
Aku nggak
meminta semua ini ya Allah...
tapi
kenapa Engkau kasih?
Aku pun menghela napas.
Sebenarnya....
Kedua benda itulah yang sedang aku inginkan. Tapi itu hanya sekedar
keinginan yang terbersit di dalam pikiran,
"Wah pingin punya jaket sama sepatu baru...." Itu saja, tidak
lebih. Karena toh apa yang kita inginkan belum tentu kita butuhkan, kan? Kalau
emang beneran butuh ntar juga ada jalannya, Allah bakal kasih.
Dan sekarang, Dia hadirkan keduanya di hadapanku.
Melalui teman-teman, Allah titipkan kedua benda itu.
Alhamdulillah....
Dalam hati itulah kata yang terucap.
---
Allahu
akbar!!
Baru kusadari kejutan di hari ulang tahunku seakan perulangan kejadian
sebelumnya.
Ada apa gerangan?
Ceritanya nih, aku lagi bosen dengan koleksi jilbabku. Pengen beli
jilbab baru, model baru variasi baru. But
how? Maklum ajalah, secara di Jepang nggak ada tuh orang jualan jilbab berjentrek-jentrek kayak di Indonesia, di Jogja.
Sadar kemungkinan untuk mendapatkannya lumayan sulit, akhirnya aku
menguatkan diri bersabar sampai nanti pulang liburan ke Indonesia. Karena kalopun
sekarang minta dikirimin jilbab sama ibu, kurang seru juga. Kan jadi nggak bisa
milih sendiri. So, kesimpulannya aku
harus bersabar. Titik.
Tapi....
Selang beberapa hari kemudian, nggak ada angin nggak ada hujan, muncullah
petir! (Eh?) Siang itu saat acara Indonesian Muslimah Gathering (baca:
pengajian ibu-ibu Indonesia), seorang teman tiba-tiba menawarkan barang
dagangannya. You know what? Jilbab!!
Huaaa... mimpi apa gue semalem? Seakan menemukan harta karun terpendam berisi
gunungan emas permata berlian de-el-el, langsung kalap deh belanja tuh barang. Hihihi....
Maka,
nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
---
Kejutan dari Allah emang paling dahsyat. Yakin deh, cuma Allah
yang paling tau cara menyenangkan hati hamba-Nya. Kejadian demi kejadian yang
Allah berikan padaku, kesemuanya adalah ujian. Karena ujian itu nggak melulu
berupa kesedihan, tapi juga berupa kenikmatan kan?
Allah sedang menguji seberapa aku mampu bersyukur atas semua
nikmat itu.
Mengetes apakah aku mampu memetik hikmah dari semua kesenangan
ini.
Ah....
Sungguh, Allah itu Maha Mengetahui isi hati. Keinginan yang tersimpan
rapat-rapat di dalam hati nggak akan mungkin luput dari pengetahuan Allah. Jadi,
apalagi yang menghalangi kita untuk terus meminta dan berdoa kepada-Nya? Mintalah
kepada-Nya bukan kepada yang lain.
"Berdoalah
kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan...." (QS. Al-Mu'min:
60)
Maka berdoalah dengan penuh keyakinan dan tiada putus. Iringi ia
dengan kesungguhan dan ikhtiar. Datanglah pada-Nya dan mintalah apa saja. Karena
sungguh mudah bagi-Nya untuk mengabulkan semua itu. Rezeki, kesehatan, pekerjaan,
akademik, dan juga... JODOH!! (Aduh, capslock-nya kepencet.)
Yakinlah....
Percayalah....
Karena
Dia nggak bakal ngecewain!
Meidwinna Saptoadi
Toyohashi, 10 Mei 2014
"Dan bersabarlah kalian,
sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (QS. Al-Anfal: 460)