Sesaat aku terdiam. Bingung. “Duh mendadak banget, kok ya pas aku lagi banyak kerjaan gitu lho…” batinku. Aku pun teringat dengan banyaknya amanah yang belum ku selesaikan.
“Gimana Dwin? Tolong dipertimbangin. Ini lahan dakwah untuk kita,” lanjutnya.
Sekali lagi aku terdiam, tak tahu harus menjawab apa.
“Aku usahakan ya. Tapi aku nggak janji, karena ada banyak amanah yang belum terselesaikan. Dan kebetulan mas’ulku juga nggak ada di Yogya tanggal segitu…” jawabku kemudian.
“Tapi tolong dipertimbangin Dwin. Soalnya nggak ada orang lain lagi…” pinta temanku.
“Insya Allah… aku usahakan untuk segera merampungkan pekerjaanku. Dan aku coba izin dulu ya sama teman-teman… tapi sekali lagi, aku nggak janji ya…” balasku.
----
Untuk beberapa saat lamanya aku terdiam. Masih bingung dengan apa yang harus kuputuskan. Dilema.. seperti biasa. Ah bingung.. sebenarnya aku ingin sekali mengiyakan permintaan temanku itu. Kebetulan aku sedang butuh suplai energy untuk mencharge tangki keimananku. Aku butuh merefresh kembali pikiran dan hatiku. Tapi amanahku?
Ah, aku ingin sekali-kali pergi. Pergi meninggalkan semua ini. Bukan pergi meninggalkan amanah. Namun sekedar istirahat sejenak, mencari sesuatu yang hilang. Melepas dahaga.. mengembalikan energy dan kekuatanku yang semakin melemah. Ah, bolehkah aku pergi? Bolehkah aku pergi sejenak saja?
Hati ini terus saja mendorongku untuk pergi. Hingga akhirnya kuputuskan saja untuk pergi. Bismillah… Nah, kalau memang mau pergi, aku harus konsekuen. Aku harus selesaikan dulu apa yang jadi tanggunganku. Selesaikan Dwin!! Selesaikan!! Dan tentunya tak lupa aku izin pada para “bos”ku,, hhe…
“Boleh nggak aku pergi keluar Yogya akhir pekan ini?” ketikku di layar handphone Siemens A55 milikku. Sending message to…. *****
Tak berapa lama pun sang resipien membalas. “Nggak masalah kok Dwin, yang penting jangan lupa kamu cari wakil selama kamu pergi.”
Oke, sip.. satu udah beres Alhamdulillah.
“Akhir pekan ini boleh nggak aku izin meninggalkan Yogya?” kembali kuketikkan sebaris kata di handphoneku untuk kukirim ke nomer yang berbeda.
“Ada apa? Mau kemana? Mau refreshing ya?” balas orang di seberang sana.
“Refreshing? Mungkin iya.. tapi yang jelas aku dapat amanah untuk mendampingi adik-adikku.. hm, tapi aku bingung…” balasku kembali.
“Udah pergi aja, untuk yang di Yogya insya Allah nggak ada tanggungan kok. Kita selesaikan nanti kalau sudah balik lagi ke Yogya,” balasnya meyakinkanku.
Ah, Alhamdulillah.. terima kasih teman-teman. Aku akan pergi untuk ‘refreshing’ (baca: menata hati dan pikiranku, menambah energy dan suplai keimananku), pergi untuk menuntut ilmu, pergi untuk mencari kekuatan. Pergi meninggalkan Yogya…
Semoga perjalananku ini diberkahi oleh Allah. Dan semoga sekembalinya aku dari sana, aku bisa menjadi manusia yang lebih baik. Dan semoga semuanya berjalan lancar saat aku pergi… Bismillah.. aku titipkan semuanya padaMu Allah….
Bolehkah aku pergi sejenak?
No comments:
Post a Comment