Monday, March 26, 2012

KAPAN LULUS?

Aku adalah mahasiswi Teknik Arsitektur tingkat akhir di sebuah universitas negeri yang katanya terkemuka di Indonesia. Tahun keempat. MABA alias mahasiswa bangkotan. Posisi dimana kebanyakan orang mengasumsikannya sebagai tahun wajib lulus. Tahun dimana katanya status kemahasiswaan sudah seharusnya beralih menjadi alumni mahasiswa. Menjadi wisudawan wisudawati. Lulus. Lalu mencari kerja.


“Udah lulus belum?”


“Kapan wisuda nih?”


“Hah, kok belum lulus sih?”


“Mbak belum lulus toh? Awas ntar kuselip lho..”


Pertanyaan demi pertanyaan terus berulang. Teman-teman dari jurusan lain, sanak saudara, hingga orang yang baru kukenal, semua mengajukan pertanyaan sejenis. Pertanyaan klasik. Serupa meski tak sama. Entah itu ekspresi kepedulian ataukah ekspresi cemooh. Dengan bumbu canda maupun serius. Pertanyaan dengan beragam varian hanya untuk meminta kepastian : KAPAN LULUS?


“Kelulusan bagi mahasiswa arsitektur tidak bisa secepat jurusan lain..” jawabku singkat setiap ada yang menanyakan masalah itu. Jawaban yang terkadang aku lengkapi dengan penjelasan panjang lebar mengenai alasanku ‘menunda’ menjemput kelulusan. “Lamanya masa studi di Teknik Arsitektur minimal empat tahun. Delapan semester. Jadi paling cepat lulus ya empat tahun. Tapi umumnya jarang ada mahasiswa yang bisa lulus empat tahun pas. Ada begitu banyak tahapan dan syarat menjalani tugas akhir..”


Pertama, di semester tujuh ada yang namanya Pra Tugas Akhir (Pra TA). Pra TA ini bisa dibilang mirip dengan skripsinya jurusan lain, yaitu menulis laporan yang diakhiri dengan seminar atau sidang. Tahapan ini harus dijalani minimal selama satu semester, belum ditambah dengan revisi atau bahkan mengulang.”


Kedua, tahap Tugas Akhir. Tugas Akhir bisa diambil di semester delapan dengan syarat sudah lulus semua mata kuliah, termasuk Pra TA. Kalau masih ada mata kuliah dengan nilai E, jangan harap bisa mengambil Tugas Akhir. Adapun Tugas Akhir sendiri dibagi menjadi dua tahap, yang masing-masing dijalani selama dua bulan. Transformasi Desain (TD) dan Pengembangan Desain (PD). Produk TD berupa hand drawing hasil mentransformasikan konsep dari Pra TA ke dalam bentuk gambar sketsa. Setelah tahap TD selesai, lengkap dengan seminarnya, baru bisa lanjut ke PD. Produk PD juga berupa gambar seperti TD. Namun bedanya, produk PD adalah gambar kerja dengan komputer. Gambar jadi,fixed, bukan lagi sketsa seperti TD. Proses PD ini berakhir dengan pendadaran yang dilengkapi dengan produk berupa maket. Setelah final pendadaran inilah kami baru bisa yudisium dan wisuda.”


Ada yang percaya dengan penuturanku. Namun ada pula yang mencemooh tak percaya, “halah, paling kamu aja tuh yang malas-malasan..”, tebakku bersu’udzon.


Ah tidak, tidak! Aku tidak boleh berburuk sangka seperti itu. Siapa tahu justru dari mereka lah do’a untukku terkirim. Ya benar. Siapa tahu do’a mereka lah yang membantu melancarkan perjalananku menuju kelulusan. Bukankah do’a seseorang bagi saudaranya tanpa diketahui saudaranya tersebut insya Allah terkabul?1 Berarti, seharusnya aku justru berterima kasih atas pertanyaan-pertanyaan itu.. Ya, karena itu adalah wujud kepedulian mereka kepadaku. Bukankah begitu?


Menyandang status sebagai mahasiswa tahun keempat, pertanyaan-pertanyaan tentang kelulusan menjadi sangat akrab di telingaku. Menghiasi setiap hariku. Melekat bagaikan lem di benakku. Terkadang membuatku gusar. Resah. Jujur, ini cukup membebani pikiran. Aku harus segera lulus, tak ada kompromi. Aku sadar itu. Sangat sadar. Namun aku berusaha bersikap biasa. Berusaha tidak menggubris pandangan-pandangan orang. Berusaha menenangkan hati dan pikiran, berkhusnudzon pada Allah. Kalau sudah waktunya, insya Allah pasti lulus, yakinku. Aku percaya seutuhnya pada ketentuanNya. Layaknya jodoh yang sudah Allah takdirkan, kelulusan pun sudah Allah tentukan. Setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing. Percayalah..


---


Di saat kebanyakan orang menggencet-gencet dengan pertanyaan seputar kelulusan, orang tuaku justru tidak pernah sekalipun menuntut untuk segera lulus. “Semua sudah diatur oleh Allah. Kalau sudah tiba waktunya insya Allah ada jalan,” nasehat ibuku mengingatkan setiap kali aku gusar memikirkan kelulusan. Tak pernah ibu protes sedikit pun. Begitu juga ayahku. Bahkan beliau sama sekali tak pernah menyinggung hal itu. Ayah hanya menanyakan kabarku dan tugas akhirku.


Namun sebagai seorang anak, tentu saja aku memikirkan perasaan keduanya. Bukankah setiap orang tua pasti akan lega dan senang melihat anaknya segera lulus? Lulus dengan hasil yang baik tentunya. Jadi, meski kedua orang tuaku tidak pernah mengatakan secara lisan, aku yakin mereka ingin segera melihat putri sulungnya ini segera lulus. Maka tak ada kompromi. Segera selesaikan tugas akhir. Segeralah lulus!!


NB : Buat temen2 yang sedang berikhtiar menjemput kelulusan,jangan patah semangat..ayo kita berjuang!! :)

Masalah kelulusan tentu saja urusan Allah. Meski memang, usaha atau ikhtiar serta do’a tetap menjadi kunci utama..Bismillah..



Yogyakarta, 14 Desember 2011

Meina Fathimah

www.meidwinna.blogspot.com

#saat ide tugas akhir tak kunjung hadir#


4 comments:

  1. aku udah lulus kok mas,itu kan tulisan lama..hehe.. :D

    ReplyDelete
  2. kalau sudah tingkat akhir, pertanyaan "kapan lulus" itu menjadi pertanyaan yang sangat sensitif ya?
    :D

    heumm . .salam kenal yak dari faizulfikri

    ReplyDelete
  3. salam kenal juga mas @faizulfikri,
    alhamdulillah sekarang saya udah lulus,hehe..
    tp emang bener kok kebanyakan mereka yg menjelang masa2 kelulusan sensitif kalo ditanyain gt..

    *maaf baru sempet bales.. :)

    ReplyDelete

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh...

(Puji syukur kehadirat Allah yang masih memberikan nikmat iman dan Islam pada diri ini..)

Selamat datang di blogku yang mungkin hanya berisi secuil pemikiran dan ungkapan isi hati...

Sungguh, kebenaran datangnya hanya dari Allah. Adapun kesalahan datangnya murni dari diri ini. Untuk itu mohon masukan, kritik, dan sarannya serta mohon dimaafkan atas segala kesalahan. Terima kasih. Selamat menikmati. Semoga bermanfaat dan membawa berkah. Amin

(Mulakanlah dengan membaca Basmalah.... dan akhirilah dengan Hamdalah..)