Wednesday, March 26, 2008

Catatan Seorang Bendahara I

Pada suatu malam, tiba-tiba ada sebuah pesan baru muncul di layar HP ku. Segera saja kubuka pesan itu, rupanya dari mas WA. (Siapa itu mas WA? Nggak tau tuh! Hehe..) langsung saja kubaca SMS panjang itu dengan seksama. Tanpa pikir panjang, kuiyakan saja tawaran mas WA untuk menjadi SC (steering commitee) seminar HPTT sekaligus bendahara, BENDAHARA SEMINAR HPTT 62!!!!

Menjadi Bendahara? Entah apa yang kupikirkan saat itu. Selang beberapa saat setelah membalas SMS mas WA dengan mantap, akal sehatku mulai berpikir. Memangnya kamu pernah pegang uang banyak??? Jadi bendahara saja belum pernah! Berani sekali mengatakan ”iya”? Jangan pikir ini main-main Dwinna! Kamu pikir ini mudah? Kamu akan memikul amanah yang sangat besar! Kamu akan pegang uang banyak! Kamu akan pegang uang rakyat!!! Pikiran-pikiran seperti itu tiba-tiba mulai bermunculan memenuhi benakku, semakin membuatku bingung. Ah, nasi sudah menjadi bubur. Sudahlah kujalani saja. Begitu pikirku. Hingga pada suatu hari, aku benar-benar merasa malu atas suatu kesalahan yang kuperbuat. Dan mau tak mau, akhirnya kukatakan dengan jujur pada mas WA bahwa AKU SAMA SEKALI BELUM PERNAH MENJADI BENDAHARA!! Dan aku mengatakan pada beliau bahwa aku bersedia mundur dari jabatan Bendahara. Namun ternyata, mas WA menyuruhku untuk tetap maju. Untuk pembelajaran, katanya. Dan, bismillahirrahmannirrahim.. aku yang tanpa pengalaman sama sekali -- yang hanya berbekal nekat dan titah dari Pak Ketua bahwa bendahara itu : 1) bertugas mengatur sirkulasi dana, 2) mempunyai wewenang untuk menolak/menerima anggaran dana yang diajukan staf panitia serta meng-cut anggaran dana, 3) dan... harus GALAK+PELIT+TEGAS !!! -- pun bertekad untuk mengemban amanah ini dengan sebaik-baiknya. Aku akan berjuang bersama teman-temanku yang lain.

Sebelas Januari usai shalat asyar, kali pertama SC yang telah terbentuk dipertemukan. Beranggotakan tujuh orang, yaitu mas WA, mas Slamet, mas Ochan, Dimas, mbak Yuli, Nadia, dan aku, kami mengawali langkah dengan menyusun konsep acara hingga memilih staf, serta menentukan tema KEMANDIRIAN INDONESIA DI BIDANG TEKNOLOGI DAN INDUSTRI, yang kemudian membuahkan judul SINERGITAS PEMERINTAH, INDUSTRI, DAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN INDONESIA DI BIDANG TEKNOLOGI DAN INDUSTRI. Perundingan yang cukup menguras energi! Sebagai penutup pertemuan hari itu, usai shalat maghrib, salah seorang dari kami berbaik hati untuk menraktir kami makan malam di Waroeng Steak. Hehe..syukron ya mas WA!! Makin tua aja nih! Met ultah ya..^;^

---

Pada awal perjalanan kepanitiaan ini, uang yang aku pegang hanya sebesar nol rupiah !! Kenapa? Satu-satunya alasan adalah karena uang dari dekanat (sebagai satu-satunya pemasukan kami selain uang tiket pendaftaran) belum turun juga. Padahal ketika itu, pengeluaran kami sudah cukup banyak. Alhamdulillah teman-teman panitia cukup pengertian sehingga mereka bersedia menomboki pengeluaran dengan uang mereka pribadi. Hingga pada tanggal 6 Februari 2008, dekanat menyerahkan segepok uang ’panas’ sebesar Rp 7.000.000,00. Akhirnya...

Hari demi hari terus berlalu.. waktu demi waktu, detik demi detik.. hidupku kian ‘berwarna-warni’ dengan uang sebesar Rp 7juta rupiah di kantongku..(hehe..^;^) capek juga sih sebenernya ngurusin duit (baca: pengeluaran) tiap hari. Yah, tapi apa boleh buat. Toh aku sendiri yang memutuskan untuk memasuki ‘dunia’ ini. Lagipula aku tidak merasakan kepayahan yang berarti dengan amanah ini. Aku bersyukur karena aku masih memiliki teman-teman (baca : teman-teman panitia) yang senantiasa membimbingku, dan yang pasti karena ada Allah swt yang memudahkan langkah ini..

Namanya juga hidup, tidak asyik tanpa adanya masalah. Begitupun dengan keuangan kami. Satu hal yang sempat membuat kami limbung adalah masalah konsumsi yang anggarannya begitu mempengaruhi keuangan kami. Kami pun bernegosiasi dengan dekanat. Ternyata, negosiasi kami dengan dekanat berlangsung cukup alot, karena kedua belah pihak sama-sama ngotot. Akhirnya, setelah melalui berbagai pertimbangan, dicapai kesepakatan bahwa dekanat akan mengurusi semua konsumsi seminar, dengan catatan kami harus mengembalikan anggaran dana konsumsi yang dulu kami ajukan ke dekanat sebesar Rp 2.110.000,00. Deal. Huff, kalau saja aku tak punya iman yang kuat, mungkin aku sudah terkapar tidak berdaya dalam pembaringan (hipoz !!!). Namun sekali lagi, tak ada yang dapat kuucapkan selain syukur yang tiada terkira pada Allah swt yang telah menguatkan hati ini, menguatkan diri ini dalam menempuh badai kehidupan.

---

Tak terasa sebulan telah berlalu. Hanya tinggal beberapa hari menjelang hari-H. Alhamdulillah, urusan seperti mengontak pembicara, menjual tiket pendaftaran, memesan seminar kit, hingga memesan kaos panitia sudah beres.

---

Malam menjelang hari-H. Kami disibukkan dengan acara mendekor ruangan yang akan digunakan esok pagi. Mengatur dan memindahkan kursi, memasang back drop, mengecek sound...semua kami lakukan bersama-sama dengan riang gembira dengan ditemani snack ringan untuk mengganjal perut kami yang kelaparan. Alunan musik dari laptop pun ikut menari indah menemani kami.

---

Tanggal 19Februari 2008, pagi hari

Hari itu akhirnya tiba juga. Alhamdulillah, aku yang bermalam di kosnya Nadia, tidak bangun kesiangan meski tadi malam kami hanya tidur sebentar menjelang subuh. Dengan semangat membara (meskipun terkantuk-kantuk), kami beranjak menuju Ruang Sidang II KPTU, tempat di mana seminar akan dilangsungkan.

Sebelum acara dimulai, para panitia berkumpul sejenak untuk melakukan briefing dan koordinasi, serta tak lupa memohon pertolongan dari Yang Maha Kuasa agar acara seminar ini dapat berlangsung sebagaimana mestinya. Dan akhirnya, sekitar pukul setengah sembilan kurang, acara dimulai.

Sekitar pukul satu siang acara seminar pun berakhir. Sebagai penutup, panitia menyediakan makan siang bagi semua peserta hingga tamu undangan.
Setelah makan siang dan shalat Dhuhur, panitia melakukan evaluasi.

Alhamdulillah, akhirnya acara seminar pun berakhir. Syukur yang tiada terkira tentu tak lupa kami panjatkan padaNya yang telah memudahkan kami dalam menyelenggarakan acara ini.

1 comment:

  1. Hayo...mana tanggung jawab Bendahara...?
    sisa uang brapa? trus kemana...?

    Riincianya gimana tuh..?
    Masih...ingat.....?

    (^-^)
    .......*-*.....

    ReplyDelete

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh...

(Puji syukur kehadirat Allah yang masih memberikan nikmat iman dan Islam pada diri ini..)

Selamat datang di blogku yang mungkin hanya berisi secuil pemikiran dan ungkapan isi hati...

Sungguh, kebenaran datangnya hanya dari Allah. Adapun kesalahan datangnya murni dari diri ini. Untuk itu mohon masukan, kritik, dan sarannya serta mohon dimaafkan atas segala kesalahan. Terima kasih. Selamat menikmati. Semoga bermanfaat dan membawa berkah. Amin

(Mulakanlah dengan membaca Basmalah.... dan akhirilah dengan Hamdalah..)