Monday, January 21, 2013

Legal High



Drama serial Jepang yang sedang kutonton saat ini berjudul Legal High. Film itu bercerita tentang dunia pengacara, hukum, peradilan, dan lain-lain. Awalnya aku tertarik nonton karena penasaran dengan dunia pengacara. Aku yang lulusan Teknik ini buta soal dunia peradilan, makanya aku pengen tau, apa sih sebenarnya tugas dan wewenang seorang pengacara. Soalnya yang aku liat di berita koran maupun tivi, yang kutahu, tugas pengacara adalah membela klien mereka, nggak peduli dia orang baik, koruptor, pembunuh, dll. Tapi masa iya orang jahat dibela?

Tokoh utama dalam film itu adalah seorang pengacara wanita bernama Mayuzumi yang selalu berpegang teguh pada kebenaran. Ia awalnya bekerja sebagai seorang pengacara di biro pengacara yang cukup tenar. Namun karena ketidakcocokan ideologis, ia keluar dari biro tersebut. Atas rekomendasi seseorang, Mayuzumi  bergabung dengan sebuah biro kecil milik seorang pengacara bernama Komikado. Komikado ini terkenal sebagai seorang pengacara aneh, menyebalkan, dan mata duitan. Tapi ia punya kehebatan yaitu belum pernah sekalipun kalah di peradilan. Dan Mayuzumi pun akhirnya menjadi kolega sekaligus rival Komikado. Dengan bergabung di biro Komikado, Mayuzumi bertekad mengalahkan Komikado suatu saat nanti, selain berniat menemukan jawaban tentang apakah sebenarnya pengacara itu, apakah memperjuangkan keadilan ataukah memenangkan klien.

Kasus di episode satu adalah membela klien yang dituduh membunuh bosnya. False accusation. Kasus selesai, berakhir happy ending. Kasus kedua tentang lagu yang dicuri alias penjiplakan. Happy ending juga sih, meskipun nggantung, karena korbannya minta kasusnya ditarik. Damai. Tapi bikin geregetan yang nonton.

Nonton episode tiga, aku semakin geregetan. Tentang kasus seorang pria yang membawa kabur pengantin wanita. Yang menjadi pengacara dari si pelaku adalah Mayuzumi. Kalau di dua kasus sebelumnya Mayuzumi bekerja sama dengan Komikado, kali ini ia harus berjuang sendiri. Kasus ini sebenarnya hanya masalah kesalahpahaman. Dan setelah melalui proses peradilan akhirnya klien Mayuzumi dinyatakan bersalah. Padahal sebenarnya pembelaaan yang dilakukan Mayuzumi belum selesai. Tapi si klien minta dicukupkan saja, dan rela menerima hukuman.

Episode keempat bikin aku semakin bingung. Kasus kali ini melibatkan perusahaan yang akan membangun sebuah apartemen dengan warga sekitar. Warga tidak terima dengan pembagunan apartemen tersebut. Nah, duet Mayuzumi-Komikado menjadi pengacara dari perusahaan tersebut. Padahal hati Mayuzumi sebenarnya condong untuk membela para warga. Diam-diam dia melakukan semacam pengkhianatan yaitu membantu pihak lawan. Namun ulahnya ketahuan oleh Komikado.

Aku melakukan ini atas nama keadilan dan kebenaran, kurang lebih begitu kata Mayuzumi membela diri. Tapi yang bikin aku bingung, Komikado malah mempertanyakan balik apakah benar yang Mayuzumi lakukan itu demi keadilan. Menurutnya, perbuatan Mayuzumi tidak pantas dilakukan seorang pengacara. Huff, kasus kali ini cukup kompleks. Dan aku mulai bingung membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Rasa bingung dari kasus keempat kubawa sampai ke episode lima. Episode kali ini, Mayuzumi-Komikado menjadi pengacara dari seorang koruptor. Penjelasannya nggak usah kuceritain di sini ya. Soalnya aku bener-bener bingung. Makin nggak ketemu jawaban atas jawaban pertanyaanku : apakah sebenarnya tugas seorang pengacara? Membela keadilan atau memenangkan klien?

Masih tersisa enam episode yang belum kutonton. Nggak kuat, bisa-bisa malah makin bingung ntar. Meskipun mungkin kalau aku runut ceritanya sampai cerita terakhir di episode sebelas, pertanyaanku akan terjawab. Hm, mungkin ntar deh nontonnya dilanjut kapan-kapan, kalau aku udah siap.


Yogyakarta, January 21, 2013
Meina Fathimah

4 comments:

  1. kalo mengadili tanpa dasar Quran dan Hadits ya jadinya kayak gitu ._. hahaha

    ReplyDelete

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh...

(Puji syukur kehadirat Allah yang masih memberikan nikmat iman dan Islam pada diri ini..)

Selamat datang di blogku yang mungkin hanya berisi secuil pemikiran dan ungkapan isi hati...

Sungguh, kebenaran datangnya hanya dari Allah. Adapun kesalahan datangnya murni dari diri ini. Untuk itu mohon masukan, kritik, dan sarannya serta mohon dimaafkan atas segala kesalahan. Terima kasih. Selamat menikmati. Semoga bermanfaat dan membawa berkah. Amin

(Mulakanlah dengan membaca Basmalah.... dan akhirilah dengan Hamdalah..)