Thursday, February 14, 2013

Valentine Lagi...


Hari ini tepat tanggal 14 Februari. Hari istimewa yang ditunggu oleh banyak muda-mudi. Hari apakah itu? Apalagi kalau bukan Valentine’s Day (VD). Hari serba pinky-pinky, dengan cokelat bertebaran dimana-mana.

Siapa sih di dunia ini yang nggak tau VD? Mulai dari anak kecil hingga eyang-eyang sudah tak asing lagi dengan hari yang populer dengan sebutan hari kasih sayang. Kalau kata mereka yang merayakan sih, VD itu adalah hari dimana seorang gadis menyatakan perasaannya kepada seorang lelaki dengan bingkisan cokelat. Ritual itu merupakan perwujudan cintanya si gadis kepada si lelaki yang entah itu pacar maupun teman tapi mesra. Meskipun sih, VD sekarang lebih variatif, nggak melulu cewek yang ngasih, dan nggak melulu cowok yang dikasih. Dan nggak melulu dengan lover-nya, tapi juga dengan teman atau keluarga.

Namun pertanyaannya, apakah orang-orang yang merayakan dan bergembira dengan datangnya hari tersebut sebenarnya tau asal muasal VD?

“Nggak tau sih, cuma ikut-ikutan aja.”

“Tau sih, tapi bodo amat. Gue mau hepi-hepi.”

“Hm, sejarah ya… masalah buat gue? Santai aja kali.”

Beragam jawaban bisa saja muncul menanggapi pertanyaan di atas. Apapun jawabannya, penting kita ketahui bahwa ternyata sejarah VD itu sama sekali nggak ada hubungannya dengan kasih sayang, dan bahkan melenceng jauh dari ajaran Islam. Astaghfirulah… Bagi anak-anak Rohis dan kawan-kawannya mungkin udah bosen dan hapal di luar kepala terkait hal ini. Tapi sebaliknya, ini mungkin agak asing bagi sebagian mereka yang lain. So, kita bahas aja yuk!

Sebenernya ada banyak versi tentang sejarah lahirnya VD. Penasaran? Intip yuk!

  1. Menurut versi yang paling populer, VD itu untuk mengenang pendeta Kristen bernama St. Valentine yang pada tanggal 14 Februari 270 M (versi tahun bermacam-macam) dihukum mati dengan cara dipenggal kepalanya oleh Raja Claudius II. Konon katanya St. Valentine dihukum mati karena menyatakan bahwa Tuhannya adalah Isa Al Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan bangsa Romawi. Namun versi yang lebih populer mengatakan bahwa hukuman dijatuhkan atas St. Valentine yang menikahkan beberapa pasang pemuda. Padahal Sang Kaisar melarang adanya pernikahan karena tentara muda yang single dianggap lebih kuat dalam peperangan. Nggak masuk akal bukan?

  1. Dalam artikelnya yang berjudul “Should Biblical Christian Observe It?”, Ken Sweiger mengatakan bahwa sesungguhnya kata Valentine yang berarti “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat, dan Yang Maha Kuasa” ditujukan kepada Tuhan bangsa Romawi, yaitu Nimrod dan Lupercus. “Be my Valentine” berarti meminta seseorang untuk menjadi yang Maha Kuasa atasnya. Nah lho, nggak beda dengan syirik itu mah!

  1. Valentine adalah nama seorang paderi yang memimpin pasukan yang menjatuhkan kekuasaan Islam di Spanyol pada tanggal 1492. Masa kita mau merayakan hari kejatuhan Islam?


  1. Ada upacara keagamaan bangsa Romawi setiap tanggal 15 Februari yaitu upacara Lupercalia untuk menyembah Dewa Lupercus (dewa kesuburan) dan juga Dewi Juno Februata (dewi wanita dan perkawinan). Upacara ini dimulai dengan mengorbankan beberapa ekor kambing dan seekor anjing, kemudian dilanjutkan dengan rangkaian upacara yang lain. Pada akhir upacara, para wanita sukarela menyediakan dirinya dicambuk agar terhindar dari kemalangan, kemandulan, dan kutukan. Kemudian pada masa Kaisar Konstantin (280-337 M), upacara tersebut mendapat tambahan berupa pesan-pesan cinta, yaitu lotre pasangan. Setiap gadis memasukkan namanya di jambangan. Selanjutnya para pria akan mengambil satu nama dan menjadi kekasihnya selama pesta berlangsung dan diakhiri dengan berzina. Tahun 494 M, dewan gereja yag dipimpin Paus Galasium I mengubah upacara Lupercalia menjadi tanggal 14 Februari dan resmi menetapkan pada tahun 496 M sebagai Valentine’s Day.

Nah lho, dibilang juga apa… Latar belakang lahirnya VD itu jauh dari ajaran Islam. Merayakan Valentine’s Day berarti kita ikut berpartisipasi dalam perayaan agama lain. Kok bisa? Bisa aja donk, kan di awal udah dibahas kalau awal mula VD itu merupakan bagian dari perayaan peribadatan. Padahal, ikut-ikutan dalam perayaan agama lain bukan hal yang sepele.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut.” (HR. Tirmidzi).

Masa iya kita mau dianggap murtad alias keluar dari agama Islam? Selain itu, yang dimaksud ‘cinta’ versi bangsa yang melahirkan VD ini, adalah make love. Apaan tuh? “Bermain cinta” alias zina. Na‘udzubillah deh... Para musuh Islam memang nggak akan pernah berhenti mengganggu orang-orang Islam hingga berpaling ke agama mereka.

Allah berfirman dalam surat Al-Baqoroh ayat 120, “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah : ‘Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)’. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.”

Jadi berhati-hati yuk, jangan latah ikut-ikutan merayakan sesuatu yang tidak jelas asal usulnya.

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isroo’ : 36).

Mungkin masih ada yang tetep keukeuh berpikiran kalau ini hanyalah perkara sepele, namun bisakah menjamin ini akan menjadi sesuatu yang sepele di akhirat nanti? Ayolah kawan, hidup di dunia ini cuma sementara. Tahan sejenak. Tak bisakah kita berusaha menahan satu hari saja demi hidup kita selamanya di akhirat?


February 14, 2013
Meina Fathimah

Sumber :
  1. Buletin Alif SMA Negeri 3 Yogyakarta edisi Februari 2007, “Valentine’s Day”
  2. Artikel “Be A Kebo Melu Seton??” by Komunitas Jogja Cinta Damai
  3. Seri BIANGLALA #3 : Let’s Talk About Love!. Syaamil Teens
  4. Jangan Jadi Bebek by O. Solihin

No comments:

Post a Comment

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh...

(Puji syukur kehadirat Allah yang masih memberikan nikmat iman dan Islam pada diri ini..)

Selamat datang di blogku yang mungkin hanya berisi secuil pemikiran dan ungkapan isi hati...

Sungguh, kebenaran datangnya hanya dari Allah. Adapun kesalahan datangnya murni dari diri ini. Untuk itu mohon masukan, kritik, dan sarannya serta mohon dimaafkan atas segala kesalahan. Terima kasih. Selamat menikmati. Semoga bermanfaat dan membawa berkah. Amin

(Mulakanlah dengan membaca Basmalah.... dan akhirilah dengan Hamdalah..)