Monday, September 19, 2011

“Coffee House”


Senin 18 Juli 2011, aku menghabiskan waktu liburan dengan duduk di depan laptop, menonton film. Setelah menjelajah dan menelusuri daftar koleksi film yang aku punya, mataku tertumbu pada salah satu koleksi film lamaku. Aku tertarik untuk menonton kembali “Coffee House”, satu dari sedikit koleksi filmku yang bergenre Korean drama.


Film tersebut diberi judul “Coffee House” karena ceritanya tak lepas dari kehidupan di rumah kopi : cinta, persahabatan, pekerjaan, dan lain-lain. Drama ini sesungguhnya menekankan pada sisi romansa, namun pada tulisan ini aku sama sekali tak bermaksud mengangkat kisah percintaan para tokohnya. Tulisan ini bukan bertujuan untuk menceritakan kembali film tersebut, sebaliknya justru akan menitikberatkan pada karakter tokoh. Karena hal yang paling menarik bagiku dari film ini adalah karakter para tokoh utama : Seo Eun Yeong, Lee Ji Won, dan Kang Seung Eung. Well, check this out gan!


- Seo Eun Yeong (Presiden Seo/ Eun Yeong)

Eun Yeong digambarkan sebagai seorang wanita karir yang sempurna : cantik, kaya, sukses, mandiri, berjiwa pemimpin. Ia menjadi presiden di sebuah publishing company sekaligus pemilik sebuah rumah kopi. Namun sayangnya, dengan kesempurnaan yang Eun Yeong miliki, ia belum mendapatkan pendamping hidup alias menikah. Konon, tidak ada lelaki yang berani melamar Eun Yeong mengingat betapa sempurnanya ia. Banyak lelaki yang berharap menjadi suami Eun Yeong namun tak ada satupun yang berani dan percaya diri menawarkan diri.

Pesona seorang Eun Yeong terletak pada ketangguhannya, yang tak pernah menangis walau dihimpit beragam permasalahan berat, yang selalu mampu bangkit kembali dengan segera dari keterpurukan. Ia juga bukan tipe orang yang suka meminta belas kasihan orang lain. Semua permasalahan selalu ia hadapi sendiri, baik itu masalah pekerjaan, masalah hati, dan lain-lain. Saat dia terpaksa harus menangis, maka dia tidak akan menangis di depan orang lain, terutama di depan anak buahnya. Karakter Eun Yeong yang tegar, tangguh, serta selalu menjunjung tinggi harga diri alias gengsinya sangat aku sukai. Karakter itulah yang menginspirasiku untuk menjadi wanita yang tegar dan kuat.


- Lee Ji Won (Penulis Lee/ Ji Won)

Ji Won adalah sahabat karib Eun Yeong sejak sepuluh tahun yang lalu, ketika mereka masih sama-sama kuliah. Namun di sisi lain, Ji Won alias Penulis Lee menjadi “musuh” Presiden Seo. Penulis Lee adalah penulis buku-buku misteri yang berada di bawah publishing company milik Presiden Seo. Sifat sang penulis yang menyebalkan, suka membangkang dan tidak bisa diatur selalu membuat Presiden Seo berang dan kesal.

Ji Won diceritakan sebagai orang yang unggul pada kesan pertama, namun bagi orang yang sudah mengenal dia dengan baik, dipastikan akan gregetan dibuatnya. Bahkan hidup berdampingan dengan Ji Won tak jauh dari air mata. Istri Ji Won telah menceraikannya, Presiden Seo pun tak jarang dibuatnya menangis, lalu sekretaris pribadi Ji Won pun tak kalah teraniaya oleh sikapnya yang egois dan menyebalkan. Ji Won adalah seorang yang egois, pembohong, jalan pikiran dan kemauannya susah ditebak dan dipahami, tidak bisa diatur, dan lain-lain.

Walau menyebalkan dan tak tahu diri, ada sisi baik pada diri Ji Won. Ji Won terkadang rela dicap buruk demi menutupi penderitaan maupun perasaannya sendiri. Pada orang yang ia sayangi, seperti Eun Yeong, ia selalu menutupi penderitaannya agar Eun Yeong tidak menjadi sedih dan ikut menderita. Pernah suatu ketika Ji Won sakit. Namun demi menutupi kenyataan kalau ia sedang sakit, Ji Won bersikap menghindar dari Eun Yeong dan bahkan mengusir Eun Yeong yang hendak berkunjung. Pernah juga Ji Won kabur dari company tanpa mengucap sepatah kata apapun sehingga membuat Presiden Seo kalang kabut dan berang. Namun sesungguhnya dia kabur untuk mencari tempat dan suasana yang lain untuk menyelesaikan draft tulisan yang akan diserahkan kepada company.


- Kang Seung Eung (Penulis Kang/ Seung Eung)

Seung Eung adalah seorang gadis yang baru saja lulus kuliah namun belum juga mendapatkan pekerjaan hingga di usianya yang ke-25 tahun. Namun secara misterius dia direkrut menjadi sekretaris pribadi seorang penulis terkenal, Lee Ji Won. Seung Eung adalah gadis yang jujur, polos, dan baik hati. Mungkin karena keluguannya itulah, Penulis Lee tak segan-segan “menganiaya”nya dengan menyuruhnya melakukan hal-hal yang aneh dan tidak jelas. Meski begitu Seung Eung tetap melakukan apapun yang diminta oleh majikannya.

Hari-hari Seung Eung tak lepas dari kemarahan dan sikap menyebalkan dari majikannya, sehingga air mata cukup akrab dengannya. Namun sama seperti Eun Yeong yang selalu bangkit segera setelah terpuruk, senyum dan semangat selalu menggantikan air matanya. Bahkan lama-kelamaan, kemarahan Penulis Lee tak lagi ia hadapi dengan air mata namun senyum tulus dan besar hati.

Kebaikan Seung Eung yang patut ditiru juga adalah ia jauh lebih mementingkan orang daripada dirinya sendiri. Salah satu klimaks dalam cerita ini adalah ketika Seung Eung dipecat oleh Penulis Lee karena Seung Eung membocorkan sakit dan penderitaan yang dialami oleh majikannya itu kepada Presiden Seo. Padahal sebelumnya Penulis Lee menyuruh Seung Eung merahasiakan semua kesakitan itu. Namun demi menghentikan clash antara Penulis Lee dan Presiden Seo, Seung Eung membocorkan semua rahasia yang selama ini ditutupi oleh majikannya demi melindungi Presiden Seo. Walau dengan begitu clash dan kesalahpahaman di antara Penulis Lee dan Presiden Seo cukup mereda, munculah permasalahan baru. Penulis Lee merasa sangat marah pada Seung Eung yang ternyata tak bisa lagi dipercayai dan kemudian memecatnya. Seung Eung merasa sangat sedih dan hancur. Namun tak lama setelah itu dia kembali bangkit dan mencoba memberanikan diri untuk meminta maaf kepada Penulis Lee. Pada mulanya permintaan maaf Seung Eung ditolak. Penulis Lee mengatakan bahwa meminta maaf tidak akan dapat mengubah kenyataan. Lalu Seung Eung menanggapinya dengan berkata, “maaf memang tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi, namun maaf dapat mengubah pikiran dan hati”. (Wonderful, aku paling suka kalimat itu!) Mendengar perkataan tulus dan melihat kesungguhan hati dari Seung Eung, Penulis Lee pun memaafkannya.

Setelah cukup lama berguru pada sang penulis, akhirnya Seung Eung “lulus”. Setelah menjadi mandiri dan tumbuh dewasa, ia pun mengikuti jejak gurunya menjadi penulis juga.


Well, itulah sedikit banyak hal yang ingin aku share kepada teman-teman semua. Silakan dicerna sendiri dan diambil manfaatnya. Semoga tulisan ini berguna untuk menjadikan diri kita lebih baik dan lebih hebat dari sebelumnya, amin. J

Juli 2011

Meyna Fathimah

meidwinna.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh...

(Puji syukur kehadirat Allah yang masih memberikan nikmat iman dan Islam pada diri ini..)

Selamat datang di blogku yang mungkin hanya berisi secuil pemikiran dan ungkapan isi hati...

Sungguh, kebenaran datangnya hanya dari Allah. Adapun kesalahan datangnya murni dari diri ini. Untuk itu mohon masukan, kritik, dan sarannya serta mohon dimaafkan atas segala kesalahan. Terima kasih. Selamat menikmati. Semoga bermanfaat dan membawa berkah. Amin

(Mulakanlah dengan membaca Basmalah.... dan akhirilah dengan Hamdalah..)