Monday, September 19, 2011

Mandek Menulis? No Way!


Beberapa waktu ini aku sempat mandek menulis. Nggak usah ditanyalah apa alasannya, karena alasannya nggak jauh-jauh dari alasan klasik : nggak mood, males, nggak ada ide. Mandek menulis itu rasanya sungguh nggak enak dan mengganjal. Rasa bersalah dan menyesal pada diri sendiri pun timbul dalam diri. Rasa bersalah ini pun kadang berefek buruk dengan menjadikan mood-ku drop, tidak stabil. Menyiksa sekali bukan? Hm..tapi sebenarnya kalau boleh jujur, penyebab ketidakproduktivanku menulis belakangan ini dipicu oleh suatu hal, ya, laptop kesayangan yang selalu menemani keseharianku ternyata sudah wafat. Alhasil, ketiadaannya membuatku sangat malas menulis.


Ini kebiasaan burukku : malas menulis dengan handwriting. Maka dengan alasan laptop rusak alias tidak ada fasilitas seolah memberikan pembenaran atas aksi mogok menulisku. Sungguh bodoh ya?


Aku vacuum hingga beberapa minggu lamanya, hingga suatu sore secara tidak sengaja aku bertemu dengan seorang temanku. Lama tidak bertemu dengannya membuatku mampu bercerita panjang lebar ini itu, sampai akhirnya aku curhat padanya yang notabene juga seorang penulis, tentang aksi bodohku selama beberapa minggu ini. Dengan menceritakan masalah ini padanya, aku berharap mendapatkan advice yang berharga demi menggugah kembali semangat menulisku.


Perbincangan kami selama beberapa menit itu memang tidak dibumbui dengan ceramah yang terkadang aku harapkan. Namun dari pertemuan singkat antara aku dengannya, kundapatkan beberapa nasehat yang berharga sebagai berikut :


1. Bertemu dengan sesama penulis (orang yang suka menulis) dapat menjadi pemantik semangat kita untuk menulis. Saling berdiskusi, bertukar pikiran, atau bahkan hanya sekedar bertatap muka saja dapat menumbuhkan semangat yang luar biasa. Percayakah? Coba saja.. J


2. Ketiadaan fasilitas bukanlah penghalang bagi kita untuk menulis. Masa iya tanpa laptop aku akan terus vacuum menulis? Tentu saja tidak kan? Ada begitu banyak hal yang terlalu sayang untuk luput kita tuangkan dalam tulisan. Ada begitu banyak hal yang akan membuat kita menyesal jika tidak kita tuliskan.. Benar kan?


3. Siapa bilang menulis itu harus panjang-panjang? Tidak ada kok yang mengatakan bahwa sekalinya kita menulis itu minimal sekian atau sekian. Jadi walau sesedikit apapun cerita yang mampu kita tuliskan, maka tuliskan saja. Daripada tidak menulis sama sekali? Lagipula tulisan yang sedikit belum tentu tidak berkualitas kan? Menulis sedikit tapi rutin jauh lebih baik daripada menulis jarang-jarang tapi langsung banyak, karena dengan merutinkan menulis akan mengasah kepekaan kita secara rutin juga.. So, bagi teman-teman yang punya blog silakan di-update blognya walau hanya tulisan-tulisan singkat.. Okay?


Well, ini sedikit pengalaman berharga yang ingin aku bagikan kepada teman-teman semuanya. Aku yakin, tidak sedikit diantara teman-teman yang pernah mengalami ”penyakit” serupa denganku. Semoga pengalaman yang aku share ini bermanfaat bagi kita semua dan mampu memompa semangat kita untuk terus menulis. Amin..


Teruslah berkarya!!


15 September 2011

Meyna Fathimah

www.meidwinna.blogspot.com

2 comments:

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh...

(Puji syukur kehadirat Allah yang masih memberikan nikmat iman dan Islam pada diri ini..)

Selamat datang di blogku yang mungkin hanya berisi secuil pemikiran dan ungkapan isi hati...

Sungguh, kebenaran datangnya hanya dari Allah. Adapun kesalahan datangnya murni dari diri ini. Untuk itu mohon masukan, kritik, dan sarannya serta mohon dimaafkan atas segala kesalahan. Terima kasih. Selamat menikmati. Semoga bermanfaat dan membawa berkah. Amin

(Mulakanlah dengan membaca Basmalah.... dan akhirilah dengan Hamdalah..)