Kita adalah manusia, ciptaan-Nya yang paling sempurna di antara makhluk yang lain. Tapi apakah yang sudah kita lakukan sebagai makhluk-Nya? Kita diciptakan di bumi ini bukan hanya sekedar "pemanis". Kita adalah KHALIFATULLAH! Lantas sudahkah kita menjalankan amanah suci ini? Selamat berjuang, Allah yubarik fik!
Thursday, June 12, 2008
CINTA Naluri yang Indah
(QS. Ali Imran: 14)
Cinta..oh..cinta.. sebuah kata yang begitu menngetarkan sanubari. Cinta membuat seorang pengecut menjadi pemberani, yang kikir menjadi dermawan, yang bodoh menjadi pintar.. Tiada seorang pun yang tak mengenal cinta, kecuali orang berhati keras dan bodoh, yang tidak memiliki keutamaan dan pemahaman.
Cinta adalah perwujudan dari naluri.. naluri mencinta yang mendorong manusia untuk memenuhi keinginan cintanya. Demi cinta, atas nama cinta, manusia akan mati-mayian mempertaruhkan segalanya.
Cinta..oh..cinta.. begitu indah, lembut, jernih, dan menyenangkan. Cinta adalah karuniaNya yang tak pernah dihukumi haram. Karena cinta bukanlah virus yang patut kita musnahkan, bukan pula penyakit pada jiwa yang sering kita salah tafsirkan. Justru cinta adalah karunia Allah yang harus dijaga kesehatannya dari setiap penyakit yang mencoba menungganginya. Penyakit yang datang dari syaithan, syahwat, maupun syubhat.
Manusia terkadang mudah sekali terombang-ambing dalam kesesatan. Mereka begitu mudahnya terkena tipu daya syaithan. Syaithan begitu licik dan lihai memperdaya kita. Begitupun soal “cinta”.
Acapkali kita salah menafsirkan makna cinta, yang sering kita anggap sebagai perasaan suka sama suka di antara dua insane berlainan jenis. Namun cinta sejati bukanlah cinta seperti Romeo dan Juliet. Cinta sejati bukan pula cinta di antara sepasang kekasih. Sungguh, cinta sejati jauh lebih mulia dari cinta biasa. Cinta sejati adalah cinta yang begitu tulus dan suci, cinta kepada Sang Pencipta, Allah azza wajalla. Cinta sejati ialah cinta karena Allah semata, yang tulus ikhlas, tanpa pamrih, dan tak lekang dimakan usia. Cinta sejati juga tahan uji. Dan kan tetap terkennag meski jasad tercerai dari rohnya.
Tahukan engkau kisah indah di antara dua remaja suci, Fathimah dan ‘Ali? Mereka mencontohkan bagaimana cinta hidup yang sehat, tanpa penyakit yang mengganggu kekhusyu’an. Mereka menjaga perasaan itu dalam keikhlasan hati, menjaga dalam kesucian khayalan, menjaga dalam ungkapan lisan, dan menjaga dalam ekspresi diri. Ia menjadi rahasia hati, simpati, ketertarikan, kontrol diri, do’a, dan harapan. Saking rahasianya, sampai syaithan pun tak tahu. Sungguh indah dan suci… Subhanallah…
Rabbi bila ku jatuh hati
Ku ingin terbang cepat
Hingga syaithan pun tak sanggup hinggap
Allah swt., Sang Penguasa tunggal jagad raya ini, Sang Penguasa segenap jiwa ini, adalah satu-satunya Dzat pemilik cinta sejati. Kita hanyalah makhluk yang lemah dan hina tanpa cintaNya. Hanya Allahlah yang berhak kita cintai melebihi apapun. Tak ada suatu apapun yang setara denganNya. Hanya kepada Allahlah kita menyembah dan memohon pertolongan. Wallahu ‘alam bishawab
Special for Progresif
Padz Magazine issue#11 2006
Sumber :
- inspirasi dari Allah swt.
- NPSP & ABCP (Salim A. Fillah)
- Jangan Nodai Cinta (O. Solihin & Iwan J.)
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh...
(Puji syukur kehadirat Allah yang masih memberikan nikmat iman dan Islam pada diri ini..)
Selamat datang di blogku yang mungkin hanya berisi secuil pemikiran dan ungkapan isi hati...
Sungguh, kebenaran datangnya hanya dari Allah. Adapun kesalahan datangnya murni dari diri ini. Untuk itu mohon masukan, kritik, dan sarannya serta mohon dimaafkan atas segala kesalahan. Terima kasih. Selamat menikmati. Semoga bermanfaat dan membawa berkah. Amin
(Mulakanlah dengan membaca Basmalah.... dan akhirilah dengan Hamdalah..)
No comments:
Post a Comment